Menu

Dark Mode
Keputusan Halaqoh Kebangsaan dan Ijma’ Ulama Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk Perubahan Indonesia Tentang Keharusan Memilih Pasangan Capres-Cawapres AMIN Berdasarkan Dalil Syar’i di Pondok Pesantren MUS Sarang Rembang Makna Jihad Membela Tanah Air di Era 5.0 MERAPATKAN BARISAN UNTUK PEMENANGAN AMIN DALAM PERSPEKTIF SYAR’I HUKUM MENYINGKAT KALIMAT THOYYIBAH! Meredam Fanatik ; Menguatkan Persatuan Dalam Pesta Politik. MENYAMBUT TAHUN POLITIK: HINDARI KONFLIK, PAKAI EMPATIK Setelah Komunisme,Masih Ada Kapitalisme Yang Perlu Dilawan! Malam Penuh Cinta Kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. MENGKAJI FIKIH DALAM PEMBERONTAKAN G30SPKI Sudahkah Kita Cinta Kepada Rasulullah? MEWASPADAI KEBANGKITAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA SEJARAH PKI PECI PUTIH; NUANSA BARU DALAM JAMA’AH MAKTUBAH Menyorot Fenomena Paham Islam-Kiri di Indonesia: Konvergensi atau Paradoks? KEBOHONGAN CITA-CITA MARXISME PRINSIP PENGELOLAAN HAK KEPEMILIKAN INDIVIDU DALAM ISLAM ; Menolak Tawaran Komunisme dalam Melawan Kapitalisme Kerusakan Ideologi Marxisme Perspektif Teologi Islam JEJAK HITAM PKI DARI IDELOGI KOMUNIS HINGGA SEJARAH KEJAHATAN DAN PENGIANATAN G30S Ku Putuskan Untuk …. Knock Out Rebahan ; Bangkit Sambut Masa Depan Ny. Hj. Chalimah Abdurrochim : Ibunda Hebat Di Balik Pengasuh PP. MUS Sarang BELA NEGARA INDONESIA MENURUT PANDANGAN ISLAM Menjawab Tuduhan Bid’ah Berdoa di Akhir dan di Awal tahun Esensi Sholawat Nabi Tragedi Kelam dan Dampaknya bagi Sejarah Indonesia Ma’lumat Bagi Santri dan Alumni PP. MUS Sarang Tentang Tesis KH. Imaduddin & Berita HOAX “Santri PP. MUS Sarang Dipecat berkaitan dengan tesis KH. Imaduddin” Maulid Nabi: Tidak Semua Kemutakhiran adalah Bidah Menyingkap Kehadiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallama Saat Perayaan Maulid

Artikel

Ku Putuskan Untuk ….

badge-check


					Ku Putuskan Untuk …. Perbesar


Disarikan dari Ihya’ Ulumuddin oleh M. Fathan MA.

Illustration/mediappmus.sarang/awfa

Dikisahkan bahwa Hatim Al-Asham merupakan santri Kiai Syaqiq Al-Balkhi, suatu ketika kiai Syaqiq memanggil Hatim Al-Asham

Kiai Syaqiq                  : “Hatim.. Sudah berapa lama kamu belajar bersamaku?”

Hatim                           : “33 tahun yai”

Kiai Syaqiq                  : “Hmm sudah lama ya. Apa yang kamu pelajari dariku selama 33 tahun?

Hatim                          : Aku mempelajari 8 masalah

Kiai Syaqiq                  : Hah! Aku menghabiskan umur bersamamu dan kamu hanya mempelajari 8 masalah!!?

Hatim                           : Maaf yai, aku tidak bohong, aku tidak belajar selain hal itu.

Kiai Syaqiq                  : Hmm.. Ya sudah, Sekarang apa saja 8 masalah itu aku ingin mendengarkanya.

Hatim                        : Pertama, Aku menemukan bahwa Manusia pasti mempunyai sesuatu yang ia cintai, namun ternyata semua itu tak bertahan lama, setelah sampai pada liang lahat, ia akan berpisah dari hal yang ia cintai. Akhirnya aku putuskan untuk mencintai kebaikan, karena setelah aku masuk liang lahat dia akan terus menemaniku.

Kiai Syaqiq                  : Lalu yang kedua?

Hatim                          : Aku merenungkan firman Allah SWT

وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ

Adapun orang yang takut pada kedudukan Tuhannya serta mencegah jiwanya dari kesenangan, maka sesungguhnya surgalah yang akan menjadi tempat kembalinya

Aku yakin firman Allah itu nyata, Jadi aku berusaha sekuat tenaga untuk memerangi hawa nafsu sampai jiwaku benar-benar kokoh menaati Allah.

Yang ketiga Aku mengamati setiap manusia mempunyai hal berharga yang diagungkan dan dijaga, kemudian aku merenungi firman Allah :

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ

Apa yang ada di sisi kalian akan habis, dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal

Jadi, ketika aku mendapatkan sesuatu yang bernilai, aku niatkan hal itu untuk Allah agar tetap abadi terjaga.

Yang keempat Aku mendapati banyak manusia yang berorientasi pada harta, kedudukan, kemuliaan, dan nasab. Setelah kupikirkan/ ternyata semuanya sirna tak tersisa

kemudian aku melihat firman Allah:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling takwa diantara kalian

Sehingga aku fokus melangkah dalam ketakwaan sampai aku menjadi mulia disisi Allah.

Yang kelima aku mengamati banyak orang saling mencela dan saling mengutuk, ternyata pokok masalahnya adalah kedengkian

Padahal Allah telah berfirman:

نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ

Kami telah membagi jatah kehidupan di dunia di antara mereka

Akhirnya setelah merenunginya aku pun menjauhi rasa dengki. Karena aku yakin pada pembagian dari Allah. Aku pun menghindari perseteruan dengan mereka.

Yang keenam aku melihat manusia saling menganiaya bahkan saling membunuh satu sama lain, Padahal Allah telah berfirman:

إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ

Sesungguhnya setan adalah musuhmu, maka jadikanlah ia musuhmu

Jadi, aku hanya memusuhi setan. Aku mewaspadainya semaksimal mungkin, karena Allah telah memberi kesaksian bahwa setan merupakan musuh, oleh karena itu, aku menghindari permusuhan dengan makhluk lain.

Yang ketujuh aku melihat manusia fokus mengais secuil roti (harta) sampai menghinakan diri, ia pun terjerumus pada hal-hal yang tidak halal,

Aku pun teringat pada firman Allah :

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا

Tiada satupun makhluk yang melintasi bumi melainkan rizqinya telah ditanggung Allah

Aku merenungkan bahwa aku pun termasuk makhluk yang rizqinya dijamin oleh Allah, sehingga aku fokus mementingkan-Nya, aku meninggalkan segala kepentinganku dihadapan-Nya.

Yang kedelapan aku melihat manusia seringkali bergantung pada makhluk, ada yang bergantung pada perniagaan, ada yang bergantung pada perindustrian, ada yang bergantung pada kesehatan badan, hampir setiap makhluk bergantung pada sesama makhluk, lalu aku kembali pada Firman Allah:

وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ

Barangsiapa bertawakkal kepada Allah maka Dia telah mencukupi baginya. Sehingga cukuplah bagiku bertawakal pada Allah.

Kiai Syaqiq                  : Hai Hatim, semoga Allah memberimu pertolongan, Sungguh aku telah melihat kandungan kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan, ternyata aku melihat segala macam unsur kebaikan dan keagamaan tercakup pada 8 masalah ini. Orang yang bisa mengamalkannya, maka ia laksana telah mengamalkan empat kitab tersebut.

Powered by : Media PP. MUS Sarang

Kajian ini merupakan bagian dari ilmu yang hanya ditekuni, ditemukan dan dipahami oleh ulama akhirat.

al-Ghazali (Ihya’ Ulumuddin)
Facebook Comments Box


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 Komentar

  1. Masyaallah 👏

    Reply
  2. Abdullah sahal

    Subhanallah..

    Reply
It's all shown
Read More

Menjawab Tuduhan Bid’ah Berdoa di Akhir dan di Awal tahun

25 June 2025 - 18:24

Esensi Sholawat Nabi

1 October 2024 - 18:53

Tragedi Kelam dan Dampaknya bagi Sejarah Indonesia

30 September 2024 - 18:55

Ma’lumat Bagi Santri dan Alumni PP. MUS Sarang Tentang Tesis KH. Imaduddin & Berita HOAX “Santri PP. MUS Sarang Dipecat berkaitan dengan tesis KH. Imaduddin”

24 September 2024 - 16:44

Maulid Nabi: Tidak Semua Kemutakhiran adalah Bidah

17 September 2024 - 19:27

Trending on Artikel

Discover more from PP. MUS Sarang

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading

batmantoto batmantoto situs togel
toto slot
slot88